Selasa, 18 Desember 2012

Hitam Pekat


kembali serambi langit bertirai hitam pekat
gulungan awan pekat...menikam buku harianku
tak sedikitaku berniat menutupnya..
karena sehalaman penuh tertoreh kau di sana
di batas langit,.....
di tengah gulungan awan hitam..
di ngarai berlantai melati dan kenanga....
di boulevard bersama sang arjuna....

aku tertawan dalam tembang parau
berujung gerigi tajam yang kau sedu dengan senyumanmu
berilah kabar meski hanya dengan kepak merpati

bersama hujan...untuk sebuah salam canda
aku dalam benang rindu
hujanmu.menyelinapkan aku dalam gubug kecilku
sepi..tanpamu....


 Mentari

mentari masih bersinar...
menyiratkan masih ada hidup
mentari melontarkan hangatnya...
pertanda masih ada bara di dada...
mentari tiada bosan menyengat...
memberi kabar masih adakah semangat...?
mentri tak pernah menyisakan keluh..
perlambang tak kan ada lagi kesah
mentari dan bulan, tak pernah bersatu
adalah untuk kita makna siang dan malam
bahwa kita selalu dalam perguliran nasib

(Semarang 19/12/12)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar