Saat
kau kecup keningku...di temaram senja...
aku
bisikan legenda cinta Sang Abimanyu dengan Siti Sundari
kau
terperangkap dalam hipnotis sihir cinta, antara kesetiaan sang ksatria
dan
harum rambut sutra Siti Sundari
bila
lembayung ufuk telah menghias warna langit...saat semua cicit
burung
meluruh, diterkam dingin angin kembara
kaupun
menyingsingkan hari..melipat sayapmu
menjamah
dengan puisi sang pejaka yang kasmaran
mengayuh
biduk di lautan peluh...kita dalam satu bertaut di tali
hasrat
dewa dewi, penghuni Indraloka teduh di
bawah perdu..
aku
sang pemburu yang nanar di tengah padang gersang
hanya
nyanyian belukar pilu tersentak angin kemarau..
tetesan
embun pagi menjadi asing, tak terbilang keagkuhanya
akupun
hanya berpegang pada ranting kering yang tak kokoh
sedangkan
angin benua siap melahap tubuhku
lantas
entah musim apa yang membawa rembulan dalam keranjang sutraku
ranting
kering bermetamorfosis menjadi dahan dan dedaunan menyimpan
selaksa
kesejukan dan puisi nyanyi rindu bagai dua remaja saling melepas
menggambar sketsa peraduan dalam perpaduan jantung kau
dan aku
aku
disergap cinta yang kau taburkan seringan sari bunga bunga taman
mawar
merah jingga...
anggrek
bulan biru merindu
kenanga
kuning meronta dalam gairah
semua
tertanam berjejer rapi di kebon bunga milikmu miliku..
tak
ada dusta..
tak
ada sorot mata yang tajam...
ceria...
sepadan...serasi
dalam singasana penghuni Indraloka
gerimis
senja masih menerkam halaman rumah kita...
namun
kau hangati dengan seribu kata cinta
Semarang,
26 NOV 12
Tidak ada komentar:
Posting Komentar