OL....OL...On
line....teruuus...
menembus atmosfer membuka hati...
menyodorkan senyum, bagi yang tertawan pilu..
tak peduli warna langit..
tak peduli jiwa yang meliar, menantang titian nasib
kau disana,dalam sandiwara canda
aku membawa halaman prosa tentang deru debu manusia
jangan menyedu hidup dalam kulum tawa
yang tertelan kerongkongan yang kering...
menembus atmosfer membuka hati...
menyodorkan senyum, bagi yang tertawan pilu..
tak peduli warna langit..
tak peduli jiwa yang meliar, menantang titian nasib
kau disana,dalam sandiwara canda
aku membawa halaman prosa tentang deru debu manusia
jangan menyedu hidup dalam kulum tawa
yang tertelan kerongkongan yang kering...
aku dalam kemasan sejuk, berbaur tembang dolanan
bidadari,aku bagai Dewi SUPRABA di awang awang KUMITIR..
hingga Arjuna tampak "ganjen" dengan "menor" ASMARANDANA
aku menyampaikan kabar, tentang tautan Dewi Asmara
yang harus bersri di tengah Anyelir, Kenanga dan Melati
di kebun halaman rumah,sejuk damai dipagari beluntas
kau semai rindu bersama semilir angin pasat..
hinga bercerah rumah bambu kita beratap rumbai kasih
lantas kau lambaikan tangan di regol rumah
saat gerimis pagipun ikut binal karena tertusuk
dua hati yang membara bagai sepasang merpati
kau mengulum senyum cerah, di Singasana MADUKORO
aku membmbng tinggi, memnng tujuh warna pelangi
ak dan dia di sabtu pagi yang "so sweet"
bidadari,aku bagai Dewi SUPRABA di awang awang KUMITIR..
hingga Arjuna tampak "ganjen" dengan "menor" ASMARANDANA
aku menyampaikan kabar, tentang tautan Dewi Asmara
yang harus bersri di tengah Anyelir, Kenanga dan Melati
di kebun halaman rumah,sejuk damai dipagari beluntas
kau semai rindu bersama semilir angin pasat..
hinga bercerah rumah bambu kita beratap rumbai kasih
lantas kau lambaikan tangan di regol rumah
saat gerimis pagipun ikut binal karena tertusuk
dua hati yang membara bagai sepasang merpati
kau mengulum senyum cerah, di Singasana MADUKORO
aku membmbng tinggi, memnng tujuh warna pelangi
ak dan dia di sabtu pagi yang "so sweet"
Hujan Angin
hujan
angin mulai menjauh
lantai tanah beranda rumahku,menjadi basah,
di balik tirai bambu, berkawan segels teh hangat.....
hujan senja masih setia, aku dalam sepi
kupu malam tak berani berdandan eksotis
karena dingin menggigit sendi sendinya
bintang dan bulan tak sedikitpun memberi pesan
hanyaa salam rindu diusung gerimis senja
biarkanlah aku.....
jangan kau usik...malam jalang ini....
lantai tanah beranda rumahku,menjadi basah,
di balik tirai bambu, berkawan segels teh hangat.....
hujan senja masih setia, aku dalam sepi
kupu malam tak berani berdandan eksotis
karena dingin menggigit sendi sendinya
bintang dan bulan tak sedikitpun memberi pesan
hanyaa salam rindu diusung gerimis senja
biarkanlah aku.....
jangan kau usik...malam jalang ini....
Kotaku /PUISI TEGALAN
grimis awit mau sore..
dalanan pada becek...wulan kesusu manjing
mega mega sing pinggire petheng ndedet..
lintang katon mrengut..ora ana suarane..
grimis awit mau sore..
dalanan pada becek...wulan kesusu manjing
mega mega sing pinggire petheng ndedet..
lintang katon mrengut..ora ana suarane..
wedi karo "Jegeeer" suara bledeg...
balung sumsum lan sendi krasa kaku
ora gelem akur karo secangkir kopi manis kentel
kabeh pada mlengos, lampu jalan mung tumungkul
konjem lemah....
aku mung krasaaken sepi..
embuh kabeh pada kathon surem...
tekane wengi nganti pletheke subuh...suwe
nyksa awake inyong
Duh GUSTI ALLAH...sing WELAS ASIH...
kepriben INYONG......SEMAR Nov 2012
balung sumsum lan sendi krasa kaku
ora gelem akur karo secangkir kopi manis kentel
kabeh pada mlengos, lampu jalan mung tumungkul
konjem lemah....
aku mung krasaaken sepi..
embuh kabeh pada kathon surem...
tekane wengi nganti pletheke subuh...suwe
nyksa awake inyong
Duh GUSTI ALLAH...sing WELAS ASIH...
kepriben INYONG......SEMAR Nov 2012
seberkas doa....
hening...
menerjang pekat malam..
hanya tersisa..
menyisir detik..
terus tersudut langkah surut
hening...
mengapa tak bertaut...
lagu merdu..merindu..
aku bagai merpati liar
menerjang pekat malam..
hanya tersisa..
menyisir detik..
terus tersudut langkah surut
hening...
mengapa tak bertaut...
lagu merdu..merindu..
aku bagai merpati liar
menyongsong pelangi
dalam metamorfosis
aku tak berdaya...
hening...
dalam batas pandang
aku terkucil..
sketsa halus..
terus aku urai..
dalam notasi lagu
Takbir, Tahlil, TAHMID
hening...
menukikan aku
dalam sketsa
sang sufi yang melepas
rindu dan menepis dahaga
hening...
aku bersamaMU.....
dalam metamorfosis
aku tak berdaya...
hening...
dalam batas pandang
aku terkucil..
sketsa halus..
terus aku urai..
dalam notasi lagu
Takbir, Tahlil, TAHMID
hening...
menukikan aku
dalam sketsa
sang sufi yang melepas
rindu dan menepis dahaga
hening...
aku bersamaMU.....
Bulan
ku menjadi bulan...
di tengah malam yang "lingsir"
merebak ke tepianku...aku bulan yang ceria
bintang gemintang, hanya pantas mengerling..
tepi kaki langit hitam tak mampu menghardiku..
aku larut dalam nukilan manusia meradangkan
asmara..laksana Raden Arjuna yang menjinjing
Asmarandhana...membalikan putaran bumi
saat menjinjing rindu untuk Dewi Supraba
di tengah glamour rajutan seribu warna Sural
di tengah malam yang "lingsir"
merebak ke tepianku...aku bulan yang ceria
bintang gemintang, hanya pantas mengerling..
tepi kaki langit hitam tak mampu menghardiku..
aku larut dalam nukilan manusia meradangkan
asmara..laksana Raden Arjuna yang menjinjing
Asmarandhana...membalikan putaran bumi
saat menjinjing rindu untuk Dewi Supraba
di tengah glamour rajutan seribu warna Sural
aya
Semakin malam...
aku sisir langit malam tepi demi tepi
meski Anyelir diam membisu terpagut dingin malam
aku hentakan kayuh, untuk menjangkau kawanan awan
jingga kini setelah meredupkan pekatnya
akulah sang bulan dalam gincu bibir malam..
ceria bersama si dia.....
Semakin malam...
aku sisir langit malam tepi demi tepi
meski Anyelir diam membisu terpagut dingin malam
aku hentakan kayuh, untuk menjangkau kawanan awan
jingga kini setelah meredupkan pekatnya
akulah sang bulan dalam gincu bibir malam..
ceria bersama si dia.....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar