Rabu, 21 November 2012

Puisi Cintaku



Semua yang di langit dan bumi..adalah kemurahMU

Tuhanku.....

 Dalam dinding hidupku yang “berkanvas” hitam putih,

Saat terselip sepotong noktah warna,

biru tergambar menyongsong tiap aku buru

jarum waktu dan saat kusisir rambut kasihku

dengan seribu cerita mengenai cinta.

 

Tuhanku, dia bukan “Dewi Ullupi” dari “Lembah Naga”

Tapi dia adalah sebuah alasan

Sehingga akupun “Sang Permadi” yang bertegur sapa

dengan “Sang Korawya”, hingga dia mengulurkan tangan

akulah yang membelai rambut “Sang Gambiranom”.

 

Satu titian telah aku kokohkan agar kasihku mampu mengenyam

dan menyelorohkan sebuah ikatan bunga,

Kasihku, kau telah  mengalungkan ikatan bunga itu,

pada leher dan bahuku yang melegam

namun hadir pula sepenggal sembilu dan mampu menyayat

sebidang asa yang menyebar dalam sawah hidupku,

Namun kita adalah ilalang dari negeri nestapa

Yang berakar kuat dan sekokoh hasrat sebuah hidup

 

Dalam deru waktu, sang ilalang pun terus menjulang ke

Langit dan mengabarkan pada bidadari, agar memenuhi

sayap-sayap mereka, akan hidangan secawan anggur cinta,

Sehingga “Sang Jonggring Salaka” bermandi kembang warna warni

Disini pula aku mendapakan pagi dan serambi beralas

saling pengertian, kau suguhkan seribu makna

yang aku telan dan memenuhi ruang dadaku

akupun menggelepar dalam lakon rindu

 

Seperti dua remaja yang bertegur sapa dalam pantun

Di pesta panen, dengan kaki telanjang dan kulit ditikam

garangnya sinar mentari, kau ikat rambutmu dengan jerami

dan “baju sari” berornamen “Parang Kusuma”, mengabarkan

ketidakmampuan kita dalam menyongsong hidup

namun kita mampu memejamkan mata,

dalam tidur malam berteman angin malam

meski dengan sepotong ubi rebus

dan sayur kacang panjang,kau sedu teh cinta

selamat pagi kekasihku

aku dan kau dalam bilik tahun 2012...... (Semarang, 4 Desember, 2011)

  

Sebuah Eksotis  Darimu

 

Gaun malam merah jambu,

yang kau pakai

Memaksa kedua sorot mataku,

Mengetuk dinding....

Terus saja, aku terpelanting

Dalam terompet tahun baru

Yang menyalak,membangkitkan

Kembang api malam tahun baru

Selamat “Tahun Baru 2012”

Kasihku....... (Semarang, 4 Desember, 2011)

 

 Malam Tahun Baru

 

Merah menyala dalam hitam langit

Disisi biru menyendu taburan bintang,

Putihpun menarik benang  tulus

tak seperti hari biasa

Kita di tengah pesta malam tahun baru,

Aku dan kau terpingit dalamnya

 

Kau tertawan dalam senyum menawan

Akupun terjebak dalam arakan ombak

Manusia yang menyongsong sang waktu

Kau berceria dalam relung aku yang

Bahagia....... (Semarang, 4 Desember, 2011)

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar