Puisi Cintaku
Semua yang di
langit dan bumi..adalah kemurahMU
Tuhanku.....
Dalam dinding hidupku yang “berkanvas” hitam
putih,
Saat terselip
sepotong noktah warna,
biru tergambar menyongsong
tiap aku buru
jarum waktu dan
saat kusisir rambut kasihku
dengan seribu
cerita mengenai cinta.
Tuhanku, dia
bukan “Dewi Ullupi” dari “Lembah Naga”
Tapi dia adalah
sebuah alasan
Sehingga akupun “Sang
Permadi” yang bertegur sapa
dengan “Sang
Korawya”, hingga dia mengulurkan tangan
akulah yang membelai
rambut “Sang Gambiranom”.
Satu titian telah
aku kokohkan agar kasihku mampu mengenyam
dan menyelorohkan
sebuah ikatan bunga,
Kasihku, kau
telah mengalungkan ikatan bunga itu,
pada leher dan
bahuku yang melegam
namun hadir pula
sepenggal sembilu dan mampu menyayat
sebidang asa yang
menyebar dalam sawah hidupku,
Namun kita adalah
ilalang dari negeri nestapa
Yang berakar kuat
dan sekokoh hasrat sebuah hidup
Dalam deru waktu,
sang ilalang pun terus menjulang ke
Langit dan
mengabarkan pada bidadari, agar memenuhi
sayap-sayap
mereka, akan hidangan secawan anggur cinta,
Sehingga “Sang
Jonggring Salaka” bermandi kembang warna warni
Disini pula aku
mendapakan pagi dan serambi beralas
saling
pengertian, kau suguhkan seribu makna
yang aku telan
dan memenuhi ruang dadaku
akupun
menggelepar dalam lakon rindu
Seperti dua
remaja yang bertegur sapa dalam pantun
Di pesta panen,
dengan kaki telanjang dan kulit ditikam
garangnya sinar
mentari, kau ikat rambutmu dengan jerami
dan “baju sari”
berornamen “Parang Kusuma”, mengabarkan
ketidakmampuan
kita dalam menyongsong hidup
namun kita mampu
memejamkan mata,
dalam tidur malam
berteman angin malam
meski dengan
sepotong ubi rebus
dan sayur kacang
panjang,kau sedu teh cinta
selamat pagi kekasihku
aku dan kau dalam bilik tahun 2012...... (Semarang, 4 Desember, 2011)
Sebuah
Eksotis Darimu
Gaun malam merah
jambu,
yang kau pakai
Memaksa kedua
sorot mataku,
Mengetuk
dinding....
Terus saja, aku
terpelanting
Dalam terompet
tahun baru
Yang
menyalak,membangkitkan
Kembang api malam
tahun baru
Selamat “Tahun
Baru 2012”
Kasihku....... (Semarang, 4 Desember, 2011)
Malam Tahun Baru
Merah menyala
dalam hitam langit
Disisi biru
menyendu taburan bintang,
Putihpun menarik
benang tulus
tak seperti hari
biasa
Kita di tengah
pesta malam tahun baru,
Aku dan kau
terpingit dalamnya
Kau tertawan
dalam senyum menawan
Akupun terjebak
dalam arakan ombak
Manusia yang
menyongsong sang waktu
Kau berceria
dalam relung aku yang
Bahagia....... (Semarang, 4 Desember, 2011)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar