Rabu, 21 November 2012

Secawan Kopi Cinta



dingin...
hujan gerimis..
menjemput wajah ayumu..
meski pekat menghalau batas pandang...
kau tetap di pelupuk malam ini..

kau menyuguh kehangatan..
secangkir kopi tak meluruhkan eksotis
dalam cerita "anak ingusan"
yang meminang malam ini...

kita dalam dingin dan gerimis memagut
meski dinding bambu bilik mulai meretak
lusuh...menangkap debu perguliran musim
namun kau lebih anggun dari Sinderella
dari Istana Kaca...

meski kita berkayuh di biduk yang ringan
namun kau hembuskan angin harap
menuju pelabuhan berpagar nyiur
tempat semi bunga hidup
berhias Anyelir Melati dan Kenanga
kita dalam satu...padu
meski gerimis dingin menghadang

Semarang,  22 November 2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar