kau kemasi segala gambaran hati
dengan lesung dan derai di sudut bibirmu...
aku punguti satu satu..tak segera terbawa
angin malam.....
sehingga tetap saja kau sudutkan
"Aku yang Jalang" dalam keranda,
berenda kain hitam dan busuk
mengapa tidak kau sertakan saja,
kau sendiri bersama kawanan mega
mencari cakrawali berkanvas warna pelangi
di sana kau bercumbu dengan
Pangeran Cintamu..kau tergplek lemas
bersama angin kembara, tersuguh biru langit
yang kau selipkan "semu" untuk dirimu sendiri
aku tidak
serta merta,
bermandi di pantai harap.....PERSADA 20 Sept 12
Rindu PadaMU
semakin dalam
butiran itu menenggelamkanku...
di padang pasir ...
semakin dalam....hanya pekat...
menyumbat tenggorokanku..menyebut AsmaMU..
aku menjadi binal...untuk melambungkan tubuhku sendiri
aku dalam resah, sepi...
dalam batas pandang aku denganMU
kusertakan dzikir panjang
agar aku mampu menemuiMU....
HBD ku....
aku
biaskan cahayaku sendiri....
agar melenting di Mahameru dan Bukit Barisan
lantas aku balutkan cumbu rayuku
pada lembah, padang dan tebing
agar semua menyeringai, memberiku air embun pagi..
balutan
sutra mereka, menawanku dalam
nyanyian pagi dan senja...
mereka memberiku jingga kelopak mawar
lantas melati aku rajutkan pada yang merekahkan senyum
hingga aku melambung menyentuh langit
semua memberiku tangga,
melambaikan tangan dan lesung pipinya
sokibku, untailah wewangi bunga
hingga kita menjadi satu...pada ultahku 19 SEPT 2012
Tak Kusesali....
hati yang
kumiliki...
telah lengang dari gurat biru rindu...
sesaat kau sayat, akupun tidak menyimpan
kain sutra yang kau sembunyikan
kuadukan pada tepi malam, mereka binasa....
di jalan
mereka sendiri
sunyi mencekam dalam kelambu pekat malam
kau disana menimang hari
aku dalam sudut biru
aku lebih baik mencumbu
hariku sendiri.....20 Sept 2012
Wis Suruuuup....
wayahe wis
surup..kapagut pedut....
peteng ndedet,
langkung utami sami gegondelan manah ingkang
Tawajuh, Tawadhu lan Temungkul marang
Ngerso Dalem ALLAH swt..
timbang dados bebanten Dajjal...ingkang membo
prawan sulistyaning warna
trep memper "Putri Negeri Kaca".....
ananging nyebar gondo mayyit bacin
sinten eling bakal widodo sajroning
alam kelanggengan....kulo NGLANTUR
SERIBU KUNANG MALAM
lalang
kunang malam...
tiada yang melipatkan sayap
sekedar meminjami aku nafas nafasnya
agar aku mampu memburu...
yang menikam kulit dagingku sendiri...
Kau dewi malam,
kutitipkan teduh hatiku lewat kunang malam
tapi mereka semua terhempas
lantaran deru debumu yang keras menyalak..PANUNTUN 20
Sep 12
Tidak ada komentar:
Posting Komentar