Sabtu, 27 Oktober 2012

Di Kotaku Kau Merayu

Kala  kota ini menjadi  memerah lesung pipinya

kuulangi lagi dengan sebuah ketidak mengertian

mungkin hari berikutnya kau  tautkan pita jinga di rambutmu

masih saja, atmosfer kotamu  melempar wajahnya

akupun hanya hinggap ,  hanya pada yang mampu aku gapai


aku mulai menguliti hari hari di kotamu

bersaku ilalang yang tertusuk “merah padam “ kota ini

jangan kau tautkan ,  bila kau menyelipkan prosa galau

kita hanya lengan kecil........

tak mampu menjinjing mentari dan meminang rembulan


aku melangkah.....

kita satu arah..

kau mengusung senyum...

bila senja datang di kotamu


(Jakarta, 22  Februari 2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar