Senin, 29 Oktober 2012

Hari Hariku



aku ......
menjadi satu dengan diriku sendiri
dalam dinding yang menghimpit senyumku sendiri
bila mereka melangkah surut
akupun menghitung bintang di langit
tak satupun memberi warna yang nyata
aku hanya mampu berkaca pada pelangi

benarkah semua angin hanya lewat begitu saja
angin malam menggigitku dengan dinginya
angin kemarau hanya menjinjing debu
liar dan tak bersahabat...aku terbuang
dalam sepi lantas semua menunjukan gigi tajamnya

aku menghitung dengan jariku sendiri
apakah masih ada semburat sinar mentari
menghangatkan setiap gejolak hatiku
aku berikan saja kelopak mawar merah
untuk yang ada di sana

Jakarta, 17 September 2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar